Candi Borobudur, Antara Jogja dan Magelang

Secara de facto dan de Jure, Candi Borobudur adalah bangunan yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Dan itu sudah tidak dapat diganggu gugat. Namun kenyataanya sungguh sangat miris, banyak sekali orang Indonesia yang menganggap bahwa Candi Borobudur berada di Yogyakarta.

Dan kemarin adalah momen yang sangat-sangat menyakitkan bagi warga Magelang, terutama penduduk asli Borobudur. Dimana salah satu stasiun televisi swasta menayangkan newsticker berjalan dimana dalam textnya tertulis bahwa Borobudur berada di Yogyakarta (meskipun belakangan, text ini sudah diedit oleh pihak terkait)

Sebelum Diedit, sempat tayang beberapa hari


Sesudah diedit oleh pihak Televisi

Memang antara Yogyakarta dan borobudur hanya berjarak kurang dari 40 km, tapi bukan berarti Borobudur berada di Jogja. Ingat, Masih ada nama Magelang di daftar peta Indonesia.

Hal ini tentunya bisa menjadikan sebuah introspeksi bagi banyak warga magelang, untuk lebih bisa mempromosikan Borobudur dengan nama Magelang, dan bukan dengan Nama Jogja.

Panca Arga Membangun

Entah mengikuti tren pembangunan di wilayah magelang (Kabupaten dengan Artos-nya, atau kota dengan pembangunan paving dan alun-alun'nya), atau tidak, pembangunan di komplek perumahan akademi militer Panca Arga pelan tapi pasti menunjukkan perubahan yang sangat nyata.

Pembangunan di Komplek tentara ini dimulai pada pertengahan tahun 2010, dimana saat ini, proyek yang digencarkan adalah proyek pengaspalan Jalan yang rusak di sekitaran Panca Arga. Dan kini, pembangunan-pembangunan lainya pun berlanjut, Mulai dari Pembangunan ATM BRI di komplek Perumahan Panca Arga (tepatnya di dekat gerbang Pintu 2), sampai pembangunan gerbang masuk Pintu 1, 2, dan 3.

Semua pembangunan-pembangunan ini tentu saja akan semakin memanjakan para Pegawai Akmil beserta keluarganya. Semoga saja pembangunan-pembangunan ini berbanding lurus dengan kinerja Para Abdi Masyarakat di bidang pertahanan ini. Semoga.

Semua tentang Tempe Mbah Joyo

Bagi warga Dusun Seneng Banyurojo dan Sekirarnya, terutama para pedagang gorengan, pasti sudah tak asing lagi dengan sosok bernama Mbah Joyo. Ya, Mbah Joyo adalah sosok yang sangat terkenal peohor di kalangan para pedagang gorengan, kenapa? Karena usaha tempe milik mbah Joyolah yang memasok hampir sebagian besar tempe yang dijual oleh para pedagang Gorengan di Wilayah Seneng Banyurojo (Mertoyudan) dan sekitarnya.

Mbah Joyo

Mbah Joyo (nama aslinya Jariyah) sudah memulai usaha tempenya (dan juag usaha pembuatan kecap tradisional) sejak jaman dulu, bahkan beliau sendiri tidak ingat kapan memulai usahanya.

Pembuatan tempe Mbah Joyo masih menggunakan cara tradisional, bahkan alat giling kedelai yang digunakan pun masih tradisional dan belum pernah diganti sejak dulu pertama kali memulai usaha. Proses pembungkusanya pun manual dan tradisional, yakni menggunakan daun pisang dan plastik.

Tempa Mbah Joyo

Untuk harga tempenya bervariasi, tergantung jenis tempenya, tempe nyempluk dengan bungkus daun dijual dengan harga Rp 250,- per buah, sedangkan untuk tempe gepeng dengan bungkus plastik, dijual seharga Rp 1.000,- per bungkus.

Proses Produksi tempe mbah Joyo

Kini mbah Joyo tidak sepenuhnya mengurus usaha tempe yang ia Rintis, karena sekarang ia dibantu oleh beberapa orang karyawan yang terdiri atas anaknya, serta beberapa tetangganya.

Gambar dari : Sahrudin dan Agus Mulyadi